I
Penyakit yang datang
janganlah buru-buru layang
Beri aku cukup waktu
untuk amatimu
Merinci gejala
menelisik titik belanga
pada susu yang merah
Ini waktunya jelajahi
diri sendiri
Menjeli lambatnya kehidupan
di dalam pesakitan
Nyala-redup yang bergantian sama kuat
pada waktu yang melingkar dan kadang kusambat
Penyakit yang datang
tanpa atau sadar kuundang
kau kusambut tanpa tendang
Kelak kau kupukul
setelah amatan terkumpul
Dan Tabib yang datang
kusambut tanpa urat tegang
Tapi kupukul
jika manjur katamu, ternyata asal dan tumpul
II
Penyakit yang datang
mungkin ini terdengar malang
jangan meregangku dengan tegang
Apalagi saat sumbu-sumbu pada batin
masih tersimpan, tegak memilin
Aku hendak membakarnya supaya tak bersisa
Membara karena sumbu, tau tanpa jembatan nyala
Supaya sumbu tak bisa lagi dipilin
hangus tak tersalin
Kelak, reganglah aku dengan tenang
seperti matahari setengah terbit setengah tenggelam
Dan detik itu aku hanya bisa mengenang
apa saja yang telah kubakar pada silam
Sibangkaja, Februari 2018